USAHA TEH POCI
Usaha minuman teh kini terus berkembang. Buktinya, pebisnis pebisnis Franchise Teh makin banyak.
Usaha minuman teh yang sejak dulu dikenal masyarakat, tergolong investasi kecil, kurang dari Rp 10 juta. Taruhlah waralaba Teh poci yang memberikan paket bervariasi mulai Rp 7 juta, Rp 9 juta, Rp 9,9 juta, dan Rp 10 juta untuk kontrak selama tiga tahun.
“Habis kontrak, perpanjangan kontrak akan dikenakan biaya Rp 1 juta per tahun selama tiga tahun. Begitu seterusnya. Tetapi kami tidak mengenakan royalti fee,” kata yudie (35), pemilik waralaba Teh poci saat ditemui di kantornya, Jalan Brig.H.hasan basry.rantau, Selasa petang.
Menurut yudie, mitra teh poci sekarang hampir 1.000 yang tersebar bukan saja di kawasan Jabodetabek (300-an booth), tetapi sampai Medan,kalimantan dan Papua.
Nama lain yang disebut banyak pihak menguasai jaringan waralaba teh adalah Teh Cap Poci.Namun, di website mereka, biaya investasi untuk menjadi mitra Teh Cap Poci sebesar Rp 7 juta dengan isi paket antara lain booth, cooler box, termos, container es teh, dan teko listrik.
“Keunggulan kami adalah booth teh poci berupa knock down, jadi mudah membawa dan menggesernya. Satu lagi adalah konsep tricycle booth yang memiliki mobilitas tinggi,” ujar yudie selaku pemilik cafe n resto yang ada di Rantau ini
Namun, ada juga usaha semacam ini yang masih sedikit jumlah mitranya. Sebut saja Teh Mesir The Mummy yang dikelola Dedi Wahyuni (27). Nilai investasi sebesar Rp 4 juta dan Rp 5 juta. Usaha yang dikelola Dedi adalah minuman teh bunga rosela.
“Sejak awal 2009 saya mengelola dua booth, dan sekarang ada booth yang dikelola mitra. Kendala kami minuman teh rosela belum memasyarakat,” kata pria asli Condet, Jakarta Timur, ini.
Usaha minuman Franchise Teh memang terus berkembang. Mengapa teh poci menjadi pilihan, menurut Yudie RH, karena kebutuhan minuman sangat tinggi dan teh sudah memasyarakat.
“Teh poci tidak ada di pasaran. Teh poci hanya ada di booth cafe. Jadi kami memang tidak memanfaatkan mitra untuk mempromosikan produk kami, tetapi mitralah yang menjualnya sendiri,” katanya.
Satu hal lagi, baik teh poci atau Goodtea maupun Teh Mesir The Mummy tidak memasang fee untuk royalti dan waralaba. Hanya saja, setelah kontrak tiga tahun pertama habis, jika diperpanjang, setiap tahun mereka dikenai biaya mulai dari Rp 500.000 sampai Rp 1 juta setiap tahun sekali.
Umumnya harga satu gelas teh poci biasa mulai dari Rp 3.000 sampai Rp 4.000 tergantung pakai campurannya (susu). Dengan investasi sebesar itu, hitung-hitungan usahanya akan berjalan lancar dengan minimal penjualan 50 gelas per hari.
“Jika sehari bisa menjual 100 gelas, butuh waktu sebulan saja untuk balik modal,” ujar yudie RH. Lokasi usaha semacam ini umumnya yang efektif di sekolah, pasar, rumah sakit, kantin, mini market, pusat perbelanjaan, games area, tempat hiburan dan rekreasi, terminal, dan stasiun,atau dengan kata lain tempat atau lokasi yang strategis.
wasalam
Creator/Owner
Abdi wahyudi
RH M@ahameru management

Tidak ada komentar:
Posting Komentar